Melakukan investasi saat ini tidak melulu soal saham, emas Antam vs UBS saat ini juga banyak diminati masyarakat. Sebenarnya emas sendiri merupakan instrumen yang sudah lama dipakai oleh orang zaman dulu untuk menabung. Sekarang ini kembali marak, berkat himbauan serta marketing yang dilakukan berbagai perusahaan dalam menarik perhatian investor.
Resiko menabung emas cukup rendah, meskipun keuntungan yang diperoleh tak sebesar saat bermain saham. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik, terlebih bentuk fisiknya yang nyata, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk mengalami kerugian. Menarik bukan? Agar lebih jelas ketahui terlebih dahulu jenis emas Antam dan UBS berikut ini.
1. Perbedaan Harga
Selisih dari setiap harga yang ditawarkan oleh perusahaan manapun, tentunya memiliki perbedaan. Hal ini juga berlaku untuk emas, meski harganya relatif stabil dan jarang sekali turun. Harga yang diberikan oleh Antam sedikit lebih mahal ketimbang Usb meskipun kualitas dan kuantitasnya sama.
Terdapat bermacam faktor hingga membuatnya memiliki nilai lebih tinggi, salah satunya yaitu karena faktor produksi. Diproduksi dan diedarkan oleh negara, serta tahun debut yang lebih dulu ketimbang UBS. Pendorong yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut dikarenakan harga pasaran yang beredar di masyarakat.
2. Perusahaan
Indonesia memiliki perusahaannya sendiri yang mengelola dan mengatur hasil produksi logam mulianya. Emas Antam yang dipasarkan oleh PT. Aneka Tambang merupakan milik BUMN. Tidak hanya emas saja yang diproduksi, namun perak serta platinum juga termasuk di dalamnya.
Perusahaan swasta yang berlokasi di Surabaya, PT. Untung Bersama Sejahtera juga menghasilkan emas dengan merek UBS. Telah berdiri sejak tahun 1981 membuat namanya menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam bidang serupa. Penjualan yang telah dilakukannya sudah menyebar tak hanya di dalam negeri tapi juga sudah go internasional.
3. Tingkat Kemurnian
Satuan yang terdapat di dalam emas disebut dengan kadar atau tingkat kemurnian. Persentase yang dimiliki emas Antam vs UBS sebanding yaitu 99,99%. Berdasarkan kualitas serta kuantitas tentu kedua produk dari PT yang berbeda ini memiliki kesamaan, sehingga penentuan investasi tergantung pilihan investor.
Hal yang mesti diingat bahwa setiap keaslian emas dapat dipersentasekan dengan satuan karat. Setiap 1 karat dapat diartikan dengan 4,1666%. Oleh sebab itu dalam menyetarakan satuan 24 karat ke dalam persentase dapat dikalikan 4,1666%. Jadi perolehan hasilnya yaitu 99,99% baik itu Antam ataupun UBS.
4. Bentuk
Emas yang diproduksi baik oleh pemerintah maupun UBS mempunyai hasil dengan bentuk tampilan yang hampir serupa namun berbeda. Hal ini terlihat jika pengguna meletakkan kedua emas tersebut di bidang datar, Antam akan terlihat lebih kecil ketimbang Usb. Itu terjadi dikarenakan perbedaan dimensi yang dimiliki oleh keduanya.
Dimensi termasuk panjang, lebar serta ketebalan, Antam kecil karena dimensinya yang tebal sedangkan USB mempunyai dimensi yang lebar namun tipis. Perbedaan ini bukanlah suatu masalah, setiap perusahaan tentu memiliki gaya dan juga selera dalam menghasilkan produk. Hal ini dapat dijadikan strategi dalam memikat calon pembeli yang tertarik untuk investasi emas.
5. Akta
Bukti atau sertifikat yang berisikan informasi ataupun data terkait produk, adalah hal yang penting. Terdapatnya tanda kepemilikan sertifikat suatu produk tentu akan memudahkan proses transaksi. Barang yang tidak memiliki bukti identitas sering dianggap sebagai barang tiruan yang sulit diperjualbelikan.
Sertifikasi emas Antam telah legal dan dikeluarkan oleh LBMA, sedangkan UBS telah diakui secara legal dengan tanda dari perusahaan nasional yang mengeluarkannya. Adanya data tertulis yang secara legal, menjelaskan jika kedua produk tersebut merupakan barang yang aman dan terjamin keasliannya.
Itulah perbandingan emas Antam vs UBS yang perlu untuk diketahui. Sekarang pilihan berada di tangan calon pembeli, ingin produk yang dikeluarkan oleh pemerintah atau swasta. Adanya perbedaan merupakan ciri khas yang tentunya akan menjadi daya tarik.
